Aku tidak marah, tetapi aku lelah. Lelah selalu tertawa, lelah tersenyum, lelah untuk marah dan memaafkan, lelah untuk bersabar tp tak berarti.
Aku lelah memiliki hati yg berperasaan kuat, karena saat aku mencintai dengan sulit aku melepaskannya hingga harus ku tahan walau itu tidak mengenakan. Dan setelah kisah perjalanan hidup terkumpul menjadi satu dalam sebuah buku catatan kenangan maka saat itu terulang kembali kelelahan yg pernah dirasakan.
Aku lelah.
Aku benar lelah.
Mungkin lebih tepatnya aku bosan.
Bosan dengan keadaan yg datar ini. Padahal semuanya tidak hanya satu kisah. Tetapi ini puncak dari kebosananku. Aku bosan pada diriku sendiri.
TAPI AKU TAK INGIN MATI SIASIA. Tak ingin pergi dlm hujan kesedihan dr bnyak pasang mata yg melihatku dg cinta.
Aku tak ingin membuat penyesalan mengapa kalian harus mengenalku. Karna kali ini aku hanya lelah dan bosan.
Banyak kisah yang ku tulis dalam lingkaran waktu yang kita punya. Aku dan kalian memiliki waktu yang sama. 24 jam. Tetapi kisah kita berbeda. Keculi kita selalu melangkah bersama dalam segala hal tanpa terkecuali. Tapi saat semua berbeda arah dan tujuan siapa yg mengetahui bahwa kita memiliki segala hal yg sama. .
.
.
Aku tidak berubah. Hanya saja aku merasa sendiri saat yang lain bisa tertawa smentara aku tidak.
Mungkin aku sendiri, atau biarkan aku sendiri menahan dan menyadarinya dulu, bahwa tak ada yg perlu disesali saat semua akan berakhir.