Minggu, 07 Agustus 2016

sajak puitis adnan dede haris (part2)


51. Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis, suaramu abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari.

52. Dan Bolehkah aku duduk di sampingmu, menyandarkan kepalamu ke bahuku, menikmati indahnya senja hingga akhirnya aku tersadar dari lamunanku ?

53. Kau hanya melihat satu pohon saja.Tidak melihat seluruh hutan. Jangan pertanyakan berapa banyak rindu ku padamu, ,jelajahi seluruhnya, maka kau akan dapatkan jawabannya.

54. Air mata itu terdiri dari 1 % air dan 99 % perasaan. Maka seharusnya tak ada yang bisa membuatnya menetes, kecuali kebahagiaan.

55. Beberapa orang dah datang mengajak tuk merayakan tahun baru bersama, tapi belum seorangpun yang mengajak tuk menempuh hidup baru bersama. Nasib

56. Ya biasa aja sih jika level emosi anda sudah di tahap mencintai bukan berarti harus memiliki. Kurang tepat sepertinya bukan rasa yang mati, cuma harapan yang mati. Justru rasa yang terus hidup meski di bunuh berkali2. Haha

57. Gimana rasanya mendengarkan cerita dari dia yang kita sayang tentang dia yang dia sayang?

58. Seberapa indah mimpi, jika tetap hanya sekedar mimpi? ah, begadang segan, tidur tak mampu.

59. Keinginan tuk bisa mendapatkanmu telah melampaui batas ketabahan doa-doaku melintasi waktu. Kini kau cukup ku simpan di mimpi saja.

60. Dalam Roman karya angkatan Pujangga Baru. Gak ada tuh konsep move on. Sekali mencinta sudah itu mati. Begitu setia.

61. Kita memang tak dapat menyenangkan semua orang, maka keputusan terbaik adalah yg paling sedikit melukai perasaan orang lain.

62. Kau belajar menanak nasi denganku, namun kemudian pergi membeli rice cooker dengan yang lain. Bedebah memang.

63. Hujan, Hujan Hujan klo sudah gede mau jadi apa? ~

64. Klo sudah merasa tak kuat sama setan lambaikan tanganmu ke kamera, klo sudah merasa tak kuat sama pacarmu lambaikan saja tanganmu kepadaku.

65. 25 penyakit ada di miras. 15 penyakit ada di babi. Miras dan babi diharamkan.. 4000 zat kimia beracun ada di rokok. Patutnya rokok diapain? | dibakar..

66. Hujan tak juga reda, seseorang yang biasa kusebut 'aku' saat berbicara denganmu, sedang melamun di balik jendela, berharap kau menyapa, sebelum rindunya kadaluarsa.
67. Ada dua makna dalam gerimis, Hujan, dan 'I miss..'

68. Kesedihan itu; mengecil jika dirahasiakan; membesar jika dikeluhkesahkan; terurai jika diadukan pada Allah; merumit jika diumbar pada manusia.

69. Tujuan hilang, jalanan sepi. Datang dan bawalah aku pergi, hanya itu doaku. Perlindunganmu, kau miliku, berkatilah aku dengan doamu. Beri aku alasan baru, mimpi untuk sayapku terbang. apa kau mendengar?

70. Ku kenali hatiku sendiri. Kadang tampak begitu kuat meski rapuh tak ayal selalu menyentuh. ini lah hidup dimana keabadian itu takkan pernah ada, karena semuanya akan pergi dengan cara yang manis ataupun pahit. terserah.

71. Malam kemarin, kita berdua, seperti biasa.

72.Ke puncak gunung dan dasar lembah, di mana kau hunuskan pedangmu dan kuayunkan perisaiku. Lalu kita tenggelam dalam petualangan mencekam yang merebut nafas dan mendebarkan jantung, penuh gairah dan cinta

73. Menunggu atau ambil apa yang ada?! Ah Manusia, berapa banyak waktu yang sudah mereka habiskan untuk menunggu?

74. Drama seorang lelaki itu ada di dalam keheningannya, diantara sunyi sepoi malam yang mengubah banyak pemikiran.

75. Yesterday's gone, today is here. You'll never be alone, as long as I'm here. Althought even i'm is no one and don't want to be anyone.

76. Ramai tak menjanjikan sebuah senang, sayang. Sebab kadang bahagia itu berada di antara sunyi yang berlalu lalang.

77. Saat ada yang meninggal, orang2 bertanya tentang kenapa dia meninggal. Namun saat ada orang yang lahir, tak seorang pun yang bertanya kenapa dia hidup.

78. Sialnya terlahir sbg lelaki adalah diberi hak tuk memilih. Dan siapapun wanita yg dipilih, pasti ada yg terluka karenanya. Pun sebaliknya.

79. Para lelaki mempercayai Tuhan dengan cara berani mengambil resiko untuk ditolak, sedangkan perempuan dengan menunggu.

80. Entahlah, saya tak mengerti melihat orang2 yang tampak lebih sibuk tiap menjelang sabtu malam.

81. Rerintik hujan serupa melodi sunyi yang berjatuhan, pinjami aku hangat sapamu sebelum seluruh rasa ini membeku, sayang.

82. Pada dasarnya wanita itu cuma perlu merasa dicintai sedang lelaki perlu merasa dibutuhkan. Itu saja.

83. Beginilah resiko jadi pria setia, gak pernah bisa bergenit ria sini sana.

84. Kepada sunyi, seribu puisipun bisa kuberi. Namun kepada yang disukai, semua kata-kata seolah terkunci, yang tersisa hanya debar hati yang tak terkendali. Ah sialan.

85. Maaf Tuhan, 114 surat yang kau kirim, belum sempat ku balas. ~ Lupa

86. Sudahlah. Tak usah coba mengartikan cinta, saat cinta salah kau pahami, kau yang akan kecewa sendiri. Mencintailah tanpa alasan apapun, itu kuncinya.

87. Selamat malam, Nona. Adakah hangat sapamu akan datang memeluk rinduku yang menggigil kehujanan?!

88. Jam sudah berputar lama sekali. Apa rinduku setua ini ?
89. Sedang berada di malam minggu yang sesat, terjebak di sebuah daerah yang langka minyak tanah dan minim stock kasih sayang.

90. Jika kau mau aku jadi imam mu, segeralah ambil wudhu. Selamat maghrib di senja kini

91. Sedangkan aku membutuhkan seorang yang mau menemaniku berpijak di bumi. Manusia tak dicipta dengan sayap dan kemampuan terbang. Itu tugasnya burung.

92. Aku suka perempuan baik, yang dengan kebaikannya mau berbaik hati menyukaiku.

93. Dilangit subuh dapatkah kau lihat bintang? Ya, kau seperti mereka, bercahaya, berkelip, bersinar, indah. Tapi terlalu jauh, diam dan angkuh, sangat melelahkan tuk direngkuh.

94. Malam ini turun kabut, sudah lama ku tak melihatnya. Terakhir kali aku melihat kabut turun dari matamu, diperempatan itu beberapa tahun yang lalu. Dan kini, kita tak pernah lagi bertemu.

95. Baru saja menghabiskan nasi goreng penuh cinta buatan ibu, lalu berdoa bahwa kaulah yang kelak akan melakukan hal yang sama pada anak-anak kita.

96. Waktu itu lama bagi yang menunggu, cepat bagi yang takut, bosan jika menganggur, dan ABADI bagi yang MENCINTAI

97. Entah kenapa setiap orang sering berebut posisi pertama, padahal dua tiga empat rasanya lebih nikmat.

98. Aku hanya bersembunyi di sisi rindu yang meredup. dari jendela kamarmu sekarang ada pelita lain yang bercahaya. Dan bintang di langit kotamu bilang padaku bahwa ia cemburu

99.Ku lihat kenangan itu ikut terpejam di keheningan gerimis senja. Tangannya pun bergemetar menahan rindu yang menggema di langit-langit dada. Sesak. Berkabut mata.

100. Di pagi buta aku menanti, menepikan semua sepi, mengemas segala cemas agar matahari terbit setiap pagi, di hati